Biografi Ki Hajar Dewantara

Charlotte Moore

Foto: Ki Hajar Dewantara
WARTA KOMPAS - Ki Hajar Dewantara, yang bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah pendidikan Indonesia. Beliau dikenal sebagai pelopor pendidikan yang mengutamakan kebebasan dan kesetaraan bagi semua kalangan, terlepas dari status sosial. Ki Hajar Dewantara tidak hanya seorang pendidik, tetapi juga seorang pejuang kemerdekaan yang memperjuangkan hak-hak rakyat untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Melalui pemikirannya yang revolusioner, beliau dikenal sebagai "Bapak Pendidikan Nasional". Nah, mari kita simak lebih dalam perjalanan hidupnya!
Masa Muda dan Awal Perjuangan
Dikutip dari Jurnalindo.com, Ki Hajar Dewantara lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta, di keluarga bangsawan Jawa. Sebagai keturunan keraton, Soewardi mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik dibandingkan rakyat biasa pada masa itu. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di ELS (Europeesche Lagere School), ia melanjutkan studinya ke STOVIA (Sekolah Dokter Jawa), namun tidak sampai lulus karena alasan kesehatan.
Namun, ketidaklulusan ini tidak menghalangi semangat perjuangannya. Justru, ia semakin tertarik pada dunia jurnalistik dan politik. Soewardi mulai aktif dalam kegiatan pergerakan nasional untuk melawan penjajahan Belanda, salah satunya melalui tulisan-tulisannya yang tajam.
Awal Karir Sebagai Jurnalis dan Aktivis
Sebagai seorang jurnalis, Ki Hajar Dewantara sering menulis kritik terhadap pemerintahan kolonial Belanda. Salah satu tulisannya yang paling terkenal berjudul “Als ik een Nederlander was” (Seandainya Saya Seorang Belanda), yang diterbitkan pada tahun 1913. Dalam tulisan ini, Soewardi mengkritik kebijakan Belanda yang merayakan hari kemerdekaannya di Indonesia, sementara rakyat Indonesia sendiri menderita di bawah penjajahan.
Tulisan ini membuatnya diasingkan ke Belanda, bersama dengan dua rekannya, Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo. Ketiganya dikenal sebagai Tiga Serangkai, pejuang pergerakan nasional. Selama di pengasingan, Soewardi tidak tinggal diam. Ia memanfaatkan waktunya untuk mempelajari lebih dalam tentang pendidikan dan gagasan-gagasan pendidikan progresif di Eropa.
Kembali ke Indonesia: Mendirikan Taman Siswa
Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 1919, Soewardi mengubah namanya menjadi Ki Hajar Dewantara. Perubahan nama ini menandai komitmennya untuk meninggalkan gelar kebangsawanannya dan lebih dekat dengan rakyat.
Pada tahun 1922, ia mendirikan sekolah yang dinamakan Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa). Melalui Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara memperkenalkan metode pendidikan yang baru, yang menekankan pada kebebasan, budi pekerti, dan pendidikan karakter.
Beberapa prinsip pendidikan yang diterapkan di Taman Siswa, yang kemudian menjadi sangat dikenal, adalah semboyan "Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani". Arti dari semboyan ini adalah:
- Ing ngarsa sung tulada: di depan, seorang pendidik harus memberi contoh.
- Ing madya mangun karsa: di tengah, pendidik harus menciptakan inisiatif.
- Tut wuri handayani: di belakang, pendidik harus memberikan dorongan.
Semboyan ini tidak hanya dipraktikkan di sekolah Taman Siswa, tetapi juga menjadi filosofi pendidikan nasional Indonesia hingga saat ini.
Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara sangat revolusioner pada zamannya. Ia percaya bahwa pendidikan harus bisa diakses oleh semua kalangan, bukan hanya bagi kaum bangsawan atau mereka yang kaya. Menurutnya, setiap anak bangsa berhak mendapatkan pendidikan yang layak untuk membangun budi pekerti dan moral yang baik.
Prinsip lain yang juga ditekankan oleh Ki Hajar Dewantara adalah pentingnya pendidikan yang sesuai dengan budaya dan kearifan lokal. Beliau menolak model pendidikan kolonial yang terlalu menekankan pada nilai-nilai Barat. Ki Hajar ingin pendidikan di Indonesia tetap mempertahankan identitas dan nilai-nilai bangsa.
H2: Gagasan Kebebasan dalam Pendidikan
Ki Hajar Dewantara sangat menekankan pentingnya kebebasan dalam pendidikan. Bagi beliau, seorang siswa harus diberikan kebebasan untuk berpikir, berekspresi, dan belajar sesuai dengan minat dan bakat mereka. Pendidikan tidak boleh menjadi alat pengekang kreativitas dan kebebasan berpikir.
Dalam hal ini, metode pengajaran yang diterapkan di Taman Siswa juga sangat berbeda dengan model pendidikan formal pada umumnya yang cenderung kaku. Di Taman Siswa, siswa diajak untuk belajar dengan cara yang lebih interaktif dan partisipatif. Mereka tidak hanya duduk mendengarkan guru, tetapi juga terlibat dalam diskusi dan kegiatan yang mengembangkan pemahaman serta budi pekerti.
Pengakuan dan Warisan Ki Hajar Dewantara
Pengaruh dan kontribusi Ki Hajar Dewantara di bidang pendidikan sangat besar. Pada tanggal 2 Mei, hari lahir beliau, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional di Indonesia. Selain itu, beliau juga diangkat menjadi Menteri Pendidikan pertama setelah Indonesia merdeka.
Ki Hajar Dewantara wafat pada tanggal 26 April 1959, namun warisan dan gagasan beliau terus hidup melalui sistem pendidikan di Indonesia. Taman Siswa yang beliau dirikan masih berdiri hingga sekarang, dan gagasan-gagasannya tentang pendidikan menjadi dasar dari sistem pendidikan nasional Indonesia.
Penutup
Ki Hajar Dewantara adalah sosok yang berperan besar dalam membangun fondasi pendidikan Indonesia. Melalui Taman Siswa dan filosofi pendidikannya, beliau berhasil memperjuangkan hak setiap anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Gagasan-gagasan beliau tentang kebebasan, budi pekerti, dan pendidikan karakter tetap relevan hingga saat ini.
Sebagai generasi penerus, kita patut berterima kasih atas perjuangan Ki Hajar Dewantara dan terus mengapresiasi nilai-nilai pendidikan yang beliau wariskan. Semoga semangat beliau selalu menjadi inspirasi dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia
Untuk Anda
Lihat SemuaTidak Ada Lagi Artikel
Kesehatan
Lihat SemuaAugust 5, 2024
Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie Kembali Mendominasi Lima Besar Tunggal Putra Dunia
SelengkapnyaTravelling
Lihat Semua
1
2
4
5
Edukasi
Lihat Semua
January 22, 2025
Radar Yogyakarta: Pusat Berita Terpercaya di Yogyakarta
Sebagai salah satu pusat informasi utama di Yogyakarta, Radar Yogyakarta hadir dengan komitmen yang kuat untuk menyajikan berita terkini dan terpercaya

August 5, 2024
Strategi Mencairkan Pembayaran Meta Facebook Pro
Mencairkan pembayaran dari Meta Facebook Pro umumnya dilakukan melalui metode pembayaran yang telah kamu daftarkan sebelumnya

August 5, 2024
3 Cara Cek Pembayaran Indihome 2024, Gampang Banget!
memberikan tips tentang cara cek pembayaran Indihome dengan mudah dan praktis. Cara-cara yang disarankan antara lain melalui Twitter, email, dan telepon. Dengan mengikuti langkah-langkah yang disediakan, pembayaran tagihan Indihome dapat dilakukan tanpa ribet. Penting untuk selalu memantau tagihan secara rutin agar tidak ketinggalan pembayaran dan tetap dapat menikmati layanan Indihome.