Kabupaten Bekasi, Wartakompas.com – Pembunuhan tragis terhadap wanita berinisial RM (49) yang jasadnya ditemukan di dalam koper di Cikarang, Kabupaten Bekasi, akhirnya terungkap. RM ternyata dibunuh oleh Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29), yang merupakan rekan kerja korban di perusahaan industri makanan yang sama.
Mayat RM ditemukan di dalam koper di Jalan Inspeksi Kalimalang, Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (25/4). Tim gabungan dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, dan Polsek Cikarang Barat melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat tersebut.
“Kami melakukan identifikasi untuk mengetahui jati diri korban, dan kami menemukan bahwa korban berdomisili di Bandung,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Gogo Galesung, Sabtu (4/5/2024).
Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa RM adalah warga Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, dan bekerja sebagai kasir di gudang perusahaan makanan yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat.
Petunjuk CCTV
Setelah mengidentifikasi korban, tim penyelidik menelusuri rekaman CCTV di berbagai lokasi, termasuk CCTV sepanjang Kalimalang dekat lokasi penemuan mayat hingga rekaman CCTV di Tol Pasteur.
“Kami melakukan pengecekan terhadap seluruh CCTV, termasuk di lokasi penemuan mayat, serta memeriksa rekaman CCTV di tempat kerja korban,” tambah Gogo.
Dari hasil pemeriksaan rekaman CCTV, diketahui bahwa korban dan pelaku sempat pergi ke sebuah hotel di Bandung sehari sebelum mayat korban ditemukan, tepatnya pada Rabu (24/4). Dalam rekaman CCTV hotel, terlihat korban tidak sendiri.
“Rekaman CCTV menunjukkan bahwa korban bersama tersangka masuk ke dalam hotel, menginap di kamar 121, dan hanya tersangka yang terlihat keluar dari hotel dengan membawa koper,” jelas Gogo.
Pengecekan ke Bank dan RS
Sebagai kasir di perusahaan industri makanan, RM memiliki tugas rutin untuk menyetorkan uang perusahaan ke bank setiap hari.
“SOP RM adalah menerima laporan dari para sopir sekitar pukul 16.00-17.00 WIB. Keesokan paginya, antara pukul 09.00-11.00 WIB, RM harus menyetorkan uang tersebut ke bank,” ungkap Gogo.
Pada Rabu (24/4), RM seharusnya melakukan penyetoran ke bank. RM bahkan sudah meminta izin kepada supervisornya untuk pergi ke bank dan kemudian mengunjungi kakaknya yang sakit di RS Hasan Sadikin.
Namun, pengecekan polisi menunjukkan bahwa RM tidak pernah singgah di rumah sakit atau bank. Polisi kemudian mencari petunjuk lain untuk melanjutkan penyelidikan.
“Kami memastikan ke RS Hasan Sadikin dan bank, tetapi RM tidak ditemukan di kedua tempat tersebut. Dari sini, kami memulai penyelidikan lebih lanjut, memeriksa rekaman CCTV, dan menggunakan metode investigasi lainnya,” kata Gogo.